Resensi Buku: Sunyi adalah Minuman Keras oleh Sapardi Djoko Damono

By Zeezee - April 04, 2022





Judul: Sunyi adalah Minuman Keras

Penulis: Sapardi Djoko Damono

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 80 hlm.

Harga: Rp60.000

Terbit: 2021



Pertama sekali aku kira ini buku puisi mengingat judulnya yang terasa tidak asing. Namun, ternyata ini adalah sebuah novel. Novel yang sangat singkat bisa dibilang dan sejujurnya di bagian awal aku merasa cerita dalam buku ini sedikit sulit dipahami.


Karena penasaran, aku mencari tahu tentang buku ini dan sedikit banyak kurasa pertanyaanku terjawab. Buku ini ternyata buku terakhir Bapak Sapardi yang belum sempat diselesaikannya. Sunyi adalah Minuman Keras adalah karya terakhirnya yang ditulis dan barangkali hanya sejauh ini saja kita bisa membacanya.


Meski belum selesai, aku bisa menangkap bahwa cerita dalam buku ini tentang kesepian, kesunyian, dan hiruk pikuknya dunia maya, serta orang-orang yang berlomba untuk mendapatkan popularitas melaluinya. 


Tokoh utama kita bernama Rara, seorang penulis dan aktif di media sosial. Dia bekerja keras agar tidak dilupakan orang-orang dan tetap terkenal. Dia memiliki seorang pengikut setia dan beberapa kisah pendek dalam buku ini dikirim dia untuk Rara. 


Hingga buku ini selesai dibaca masih banyak pertanyaan yang tersisa. Namun, karena ini buku yang memang belum selesai ditulis, bisa dimaklumi jika banyak yang tidak terjawab. Aku sendiri merasa bersyukur bisa membaca karya terakhir sang Maestro Indonesia walau cerita ini belum selesai.


Aku ingin membahas sedikit tentang judul buku. Kata-kata “sunyi adalah minuman keras” pasti membuat kamu teringat pada salah satu puisi Pak Sapardi jika kamu pernah membacanya. Aku mengingat-ingat dan mencarinya di salah satu buku puisi beliau yang pernah aku baca dan aku menemukannya dalam puisi “Pada Suatu Malam”. 


Puisi “Pada Suatu Malam” sendiri ada di dalam buku Hujan Bulan Juni. Kata-kata “sunyi adalah minuman keras” bisa kamu temukan beberapa kali dalam puisi, membuat larik tersebut semakin mudah diingat.


“sunyi adalah minuman keras. beberapa orang membawa perempuan, …. “


“ … barangkali hidup adalah doa yang panjang, dan sunyi adalah minuman keras…. ”


Siapa kira larik tersebut kini menjadi judul untuk novel terbaru Pak Sapardi. Sayangnya, kita tidak akan tahu isi selanjutnya dari kisah yang belum selesai ditulis ini. 


Melalui Sunyi adalah Minuman Keras, kita bisa melihat semangat menulis beliau yang tidak pernah padam walau dalam keadaan sakit. Hadiah terakhir untuk semua pembacanya. Sebuah karya penutup yang merayakan hidup dan karier kepenulisan beliau. 


Meski ini buku terakhir dari beliau, aku yakin orang-orang tidak akan berhenti membaca kata-katanya. Kita akan selalu mengingat seorang Sapardi Djoko Damono dan karya-karya beliau yang melegenda.


Karyanya akan selalu dibaca oleh generasi berikutnya dan seperti semangatnya, kata-kata beliau pun tak pernah padam.



Foto: gramedia

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar