Resensi Buku: Sirkus Pohon oleh Andrea Hirata

By Zeezee - Maret 29, 2022


Judul: Sirkus Pohon

Penulis: Andrea Hirata

Penerbit: Bentang Pustaka

Tebal: xiv + 410 hlm

Harga: Rp87.000

Terbit: 2017



Pohon delima barangkali kata kunci untuk buku ini. Sirkus Pohon dibuka dengan narasi tentang delima. Dalam perjalanan cerita, pohon delima entah bagaimana selalu hadir dalam hidup tokoh utama buku ini, yakni Sobrinudin.


Di buku, kalian akan sering membaca, dia dipanggil Hob dan bukannya Sob. Apa alasannya temukan sendiri saat membaca. Yang pasti, setelah membaca cukup jauh, aku sendiri lupa dengan nama tokoh utama kita dan hanya mengingat “Hob”.


Walau nama karakter utama “Hob”, dengan gaya bahasa dan penuturan yang khas Andrea Hirata, setiap membaca buku ini, entah kenapa aku selalu mengira Hob adalah Ikal. Namun, setelah cerita bergulir aku mengingatkan diri sendiri bahwa kisah dalam buku ini sepenuhnya berbeda dengan tetralogi Laskar Pelangi atau dwilogi Padang Bulan dan tak ada hubungan sedikit pun dengan kisah tersebut.


Sejujurnya, Sirkus Pohon memiliki karakter dan subplot yang cukup banyak. Sempat aku bertanya-tanya ke mana semua cerita ini bermuara, tapi menjelang akhir aku bisa lihat bagaimana semua elemen tersebut dijahit sedemikian rupa menjadi sebuah kisah yang lebih menarik daripada yang kuduga.


Ada sebuah kejutan di bagian paling akhir yang akan membuat kalian cukup tercengang. Kemudian, kembali membuka bab-bab sebelumnya untuk melihat tanda-tanda yang diberikan. Walau aku menandai beberapa hal, twist di akhir tetap saja mengejutkan. Oleh sebab itu, jika kalian baru akan memulai buku ini, nikmati setiap babnya dan nantikan kejutannya.


Selain kisah Hob dan pohon delimanya, Taripol adalah salah satu karakter yang sangat berkesan. Taripol bukan karakter yang sepenuhnya baik, tetapi pada akhirnya kita bisa melihat ada kebaikan dalam dirinya. Hubungan Hob dan Taripol pun menarik. Walau Hob jelas-jelas tak suka dan tak ingin peduli lagi pada temannya itu, dia tidak sepenuhnya bisa lepas darinya. 


Kisah lain yang sulit dilupakan adalah Tara dan Tegar. Bertemu saat kecil dan saling mencari selama 10 tahun. Kisah pencarian yang membuat gemas dan penasaran bagaimana akhirnya mereka akan bertemu. Syukurlah, aku tidak perlu menunggu buku berikutnya (aku dengar buku ini akan menjadi trilogi) untuk tahu akhir pencarian mereka.


Secara keseluruhan, aku suka buku ini. Pada dasarnya, aku selalu suka buku Andrea Hirata karena gaya bahasa dan penyampaiannya yang sangat nyaman. Diselipi humor juga karakter-karakter yang mungkin sederhana, tetapi begitu menarik. Karakter yang terasa sangat manusiawi dan dekat dengan kehidupan kita.


Mengenai judul, aku juga penasaran kenapa buku ini diberi judul Sirkus Pohon, tapi pelan-pelan pertanyaan tersebut terjawab setelah membacanya. Bisa dibilang, pembaca akan mendapat jawabannya pada akhir cerita.


Aku selalu menyebutkan bagian akhir, tampaknya semua pertanyaan memang akan terjawab di bagian tersebut. Jadi, jangan terburu-buru dan bacalah hingga halaman terakhir. 


Selamat membaca dan sampai jumpa di buku berikutnya! (Z)




Foto: bentangpustaka


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar