Resensi Buku: Petualangan Wartawan Geje Jay &Willow: Diktator Galau
Februari 16, 2014
Penulis: @deanmedi & @gendukgendis
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 216 halaman
Terbit: Januari 2014
Harga: Rp43.000,-
Buku ini seolah menggambarkan realita para pencari kerja. Terjebak dalam satu bidang yang tak dikuasai dan tak diinginkan, tapi harus dilakukan dengan berbagai alasan. Jay dan Willow, sepasang adik kakak tiri, tokoh sentral dalam buku ini merupakan salah satu contohnya.
Jay bercita-cita menjadi seorang seniman, lebih tepatnya menjadi seorang pematung. Dengan tekad yang kuat, Jay berangkat ke Yogyakarta untuk belajar ilmu seni tersebut. Tidak berbeda jauh dengan Jay, Willow, saudara satu ayah, tetapi beda ibu, juga memilih jalan untuk menjadi seorang seniman: pelukis.
Namun, apa boleh buat, karena tak jua mendapat pekerjaan setelah lulus, Jay terpaksa menerima pinangan ayahnya untuk bekerja di Kosmopolitik sebagai wartawan. Sementara Willow, juga harus bekerja di sana karena tak kuasa melawan keinginan ayahnya. Menariknya, tabloid politik tempat Jay dan Willow bekerja tersebut adalah perusahaan yang dibangun ayahnya bersama kawan-kawan lamanya.
Jay bercita-cita menjadi seorang seniman, lebih tepatnya menjadi seorang pematung. Dengan tekad yang kuat, Jay berangkat ke Yogyakarta untuk belajar ilmu seni tersebut. Tidak berbeda jauh dengan Jay, Willow, saudara satu ayah, tetapi beda ibu, juga memilih jalan untuk menjadi seorang seniman: pelukis.
Namun, apa boleh buat, karena tak jua mendapat pekerjaan setelah lulus, Jay terpaksa menerima pinangan ayahnya untuk bekerja di Kosmopolitik sebagai wartawan. Sementara Willow, juga harus bekerja di sana karena tak kuasa melawan keinginan ayahnya. Menariknya, tabloid politik tempat Jay dan Willow bekerja tersebut adalah perusahaan yang dibangun ayahnya bersama kawan-kawan lamanya.