Piknik: Mengunjungi Perpustakaan Baca di Tebet

By Zeezee - Juli 31, 2025



Aku selalu punya keinginan untuk mengunjungi berbagai perpustakaan di Jakarta. Aku sendiri tidak ingat sejak kapan keinginan ini mulai ada. Namun, mengingat aku senang berada di antara buku-buku, tidak aneh jika kemudian aku ingin mengunjungi lebih banyak tempat dengan buku di dalamnya.


Aku rasa sejak arus media sosial mulai masif dan konten semakin beragam, aku menemukan banyak video kunjungan ke tempat-tempat menarik di Jakarta, salah satunya adalah perpustakaan. Aku pun menyusun rencana untuk mengunjungi perpustakaan-perpustakaan tersebut.


Namun, tentu saja tidak semua rencana harus terjadi saat itu juga. Aku sudah cukup lama mendengar tentang perpustakaan Baca di Tebet, tapi baru lama setelahnya bisa datang berkunjung. Kedatanganku tepatnya saat liburan lebaran. Kunjungan spontan dan tanpa rencana yang membuatku senang karena bisa menuntaskan satu keinginan.


Hari itu banyak tempat masih tutup. Tempat makan, pameran, toko-toko, bahkan perpustakaan umumnya belum menerima pengunjung. Aku dan temanku juga sudah mendatangi beberapa tempat dan hasilnya nihil. Jadi, ketika terpikir untuk main ke Baca di Tebet, kami juga tidak banyak berharap.


Namun, ternyata tempat itu buka! Alhamdulillah. Perjalanan menjadi tidak sia-sia. :0


Jika kamu juga berencana untuk ke tempat ini, perhatikan tanda bangunan di sekitar dengan baik karena papan nama Baca di Tebet tidak terlalu besar. Aku pun hampir melewatinya jika tidak melihat dengan saksama. Untuk mempermudah, bisa temukan tanda Makan di Tebet karena ternyata keduanya merupakan satu tempat.




Jadi, ketika masuk pertama kali ke dalam rumah atau bangunan, yang pertama ditemui adalah tempat makan. Di lantai dua barulah lokasi perpustakaan berada. Di sekeliling tempat makan juga dipenuhi dengan rak-rak panjang berisi buku-buku. Kamu bisa makan saja, makan lalu ke perpustakaan, atau langsung ke perpustakaan.


Saat itu, aku dan teman makan terlebih dahulu, solat, lalu barulah melihat perpustakaan. Selain karena memang sudah lapar, perpustakaan belum buka jadi masih harus menunggu. Jam dan hari kedatangan perlu diperhatikan juga jika berencana ke sini. Di hari Senin, perpustakaan tutup dan di hari Selasa-Kamis, Minggu buka dari pukul 10.00-18.00 WIB. Sementara di hari Jumat dan Sabtu buka dari siang, pukul 12.30-20.30 WIB.


Untuk bisa ke perpustakaan, pengunjung perlu mendaftar dan membayar biaya masuk terlebih dahulu. Pendaftaran bisa dilakukan sebelum kedatangan ataupun langsung di tempat.


Untuk biaya kunjungan harian, dikenakan harga Rp35.000,-. Beda lagi jika kamu ingin menjadi anggota bulanan atau tahunan perpustakaan. Tentu saja mereka yang menjadi anggota bulanan atau tahunan mendapat keuntungan lain dibandingkan yang bukan. Untuk penjelasan lebih lengkap, bisa ditanyakan langsung ke admin mereka jika kalian berminat. :)


Hari itu aku ambil tiket harian dan bayar Rp35 ribu. Setelah proses pendaftaran selesai, kita akan diarahkan untuk menyimpan barang-barang terlebih dahulu di loker. Tas bawaan nanti akan diganti dengan tas transparan yang sudah disediakan. Kemudian, kita bisa naik ke lantai dua.


Tangga yang dinaiki melingkar dan setibanya di atas kita langsung melihat area terbuka dengan meja dan rak-rak panjang penuh berisi buku-buku. Di atas sudah ada pengunjung, ada yang sedang membaca, ada yang makan, dan ada yang sedang sibuk depan laptop. Mungkin karena masih libur lebaran pengunjung perpustakaan saat itu tidak terlalu ramai walau tidak sepi juga.


Sebelum naik, kami diberi tahu di bagian depan perpustakaan ini pengunjung boleh makan dan minum sambil membaca. Sementara di ruangan yang lain (kita bisa masuk melalui pintu), tidak diperbolehkan untuk makan, minum, dan juga merupakan ruangan bebas suara, tidak boleh ada aktivitas ngobrol, zoom, atau teleponan.




Aku berkeliling dari satu rak ke rak lainnya, melihat koleksi buku-buku di sana. Koleksinya cukup beragam dari buku Indonesia baru hingga yang terbitan lama, ada novel dan self improvement juga. Buku-buku berbahasa Inggris juga ada walau aku tidak terlalu memperhatikan jumlah dan genrenya.


Bagian paling seru saat ke perpustakaan adalah kita akan menemui banyak buku yang belum pernah dilihat ataupun didengar. Buku lama dengan halaman-halaman yang sudah menguning, dari penulis-penulis yang juga tidak kita kenal, tapi menawarkan kisah dan ide-ide yang tidak biasa.



Hari itu, aku membaca beberapa buku dan salah satunya buku self improvement dari penulis Korea Selatan. Aku menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku baru hingga sore. Masih banyak judul buku yang menarik dan ingin kubaca, tapi sayangnya aku harus pulang.


Dalam perjalanan pulang, aku merasa senang melewati siang kami dengan membaca buku, seperti melakukan sesuatu yang berguna (hha). Aku juga akhirnya mengunjungi salah satu perpustakaan yang sudah lama ingin kudatangi. Meski ini perjalanan yang dilakukan tanpa rencana, hasilnya sama sekali tidak sia-sia.


Aku berencana untuk datang lagi dan membaca lebih banyak buku yang belum pernah ditemui sebelumnya. Semoga rencana ini bisa terwujud tanpa harus menunggu terlalu lama. Kunjungan berikutnya pasti tidak kalah menyenangkan!


Bersamaan dengan itu, aku mungkin akan mendatangi perpustakaan lain di sekitar Jakarta dan melihat buku baru lainnya. Menuliskan ceritanya di sini, dan mengulang kembali kesenangan hari itu melalui tulisan.


Sampai jumpa di piknik berikutnya! (Z)



Foto-foto merupakan dokumentasi pribadi.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar