Awal September. Tulisan ini tertunda berkali-kali dan harus terus berganti bulan. Aku seharusnya menulis perpisahan di bulan lalu, tapi yang terjadi justru aku mengadakan penyambutan untuk bulan ini. Kita sudah berada di bulan ke-9. Apa kabar aku di bulan ini dan bulan-bulan lainnya?

Akhir-akhir ini aku berjuang untuk menyelesaikan sebuah buku puisi. Penyair ini merupakan salah satu favoritku, tapi di puisi-puisi awal aku merasa kesulitan untuk melanjutkannya. Baru-baru ini, kuputuskan harus menyelesaikannya dan ternyata tidak sesulit yang kubayangkan.

Aku tahu aku akan menyelesaikannya, tidak ada keraguan. Aku hanya menunda. Menunda kesulitan dan rasa berat karena tidak bisa memahami seutuhnya yang kubaca. Berharap jeda yang kuambil membuatku lebih mudah mengerti di kesempatan berikutnya.

Sering kali memang begitu, bukan? Kita sudah dihantui dengan pikiran-pikiran negatif tentang kesulitan, ketidaknyamanan, dan hal buruk lainnya di awal, padahal kita bahkan belum melihat permukaannya. 

Percaya atau tidak, memulai dan menyelesaikan sebuah buku kadang membutuhkan keseriusan juga, seperti keputusan-keputusan yang diambil dalam hidup.

Berbicara tentang buku, aku mungkin tidak akan melakukan review buku ini. Aku selalu merasa sulit untuk mereview sebuah buku puisi walau aku sangat menyukai atau menikmatinya. Satu hal yang mungkin, aku hanya akan membahas salah satu puisi yang kusuka jika aku menemukannya. Itu pun belum tentu pasti. 

Tak ada yang pasti di dunia ini. Begitu pun dengan rencana-rencana yang dibuat. Setidaknya, aku harus memastikan di antara ketidakpastian itu, ada keinginan kuat untuk mewujudkannya. 

Aku akan menyelesaikan buku ini dan buku lainnya yang sudah lama menunggu untuk dibaca. Jika aku menemukan puisi yang bisa kubagi, aku akan menulisnya di sini. Berbagi sedikit pemahaman seperti sebelumnya. 

Karena setelah keinginan, harus ada langkah nyata. Sedikit atau banyak, yang terpenting jangan berhenti atau berbalik badan.

Photo by Jake Givens on Unsplash