Selamat ulang
tahun! Untuk siapa pun yang hari ini berulang tahun. Ulang tahun tidak begitu
penting bagiku dan aku tidak pernah benar-benar merayakannya. Namun, tiap orang
tentu memiliki pandangan yang berbeda.
Bagi sebagian
orang, ulang tahun barangkali hanya sebuah pengulangan yang sama tiap tahunnya
tanpa ada makna berarti. Sementara yang lain memandangnya sebagai sebuah hari
untuk mensyukuri hadirnya seseorang ke dunia dan segala kesusahan yang telah
dilewati untuk sampai di usia ini. Yang lain, bisa juga merenunginya sebagai waktu
dan kesempatan yang telah dilalui, menyisakan sedikit usia yang entah berakhir
kapan.
Satu hal bisa memiliki
beragam arti tergantung dari mana kita memandangnya, begitu pun juga makna
sebuah ulang tahun. Namun, toh seandainya
pun hari itu tidak begitu berarti, hari ulang tahun tetap menyenangkan. Karena di hari itu, Anda akan menjadi seseorang yang istimewa. Semua orang menyempatkan untuk
mengirim salam, memberikan doa-doa bahagia, menyapa, serta mengucapkan selamat.
Akan tetapi, seperti kembang api, cahayanya juga tidak akan bertahan
lama. Setelah lewat tengah malam, tanggal berganti dan hari pun menggelincir ke
halaman baru. Semua akan kembali seperti sebelumnya, ke rutinitas hidup yang
biasa. Sementara dia yang berulang tahun tidak lagi sama, karena dia menua dan waktunya berkurang.
Bagiku sendiri,
ucapan ulang tahun seperti alarm, sebuah tanda yang mengingatkanku pada
hari-hari kemarin yang sebenarnya sudah tidak bisa dianggap sebagai “kemarin”.
Namun, semuanya masih terasa seperti kemarin, hanya terlewat satu atau dua hari
yang nyatanya hari yang kumaksud berada di masa tujuh, sepuluh, atau enam tahun
yang lalu.
Membayangakan angka
sepuluh tahun rasanya sulit karena semua ingatan tersebut masih kuat dan segar.
Karena itu, semua ingatan lama tersebut hanya aku golongkan sebagai “kemarin”
tanpa perlu ingat secara spesifik kapan tepatnya memori itu terjadi. Barangkali
begitulah waktu, saat kita menjalaninya, kita tidak pernah benar-benar
menyadari setiap detik yang terlewat dan hanya mengingatnya saat sebuah
peristiwa penting terjadi atau ketika sebuah ucapan “selamat ulang tahun” diterima.
Saat itu, kita akan
menyadari waktu yang telah dijalani atau dibuang, mengingat usia, dan menjadi
tua. Menjadi tua tidak menyenangkan, lebih tidak menyenangkan menua dengan tidak
bahagia dan diiringi oleh berbagai penyesalan. Karena itu, sampai hari berulang
tahun kembali (seandainya waktu itu masih menjadi hakku), aku selalu mengingatkan diri untuk melakukan yang ingin dilakukan.
Kata-kata seperti ini mudah diucapkan, tetapi sulit
dilaksanakan. Karena hidup seperti melakukan sebuah perjalanan, akan selalu ada batu, polisi tidur, jalan
berlubang, jalan buntu, juga situasi ketika kita tidak tahu arah mana yang harus diambil, tersesat, dan tidak
tahu apakah ingin menunggu di halte, naik bis, atau hanya berjalan kaki. Seringkali kita dihadapkan pada situasi yang menuntut kita untuk membuat
pilihan yang pilihan tersebut sebenarnya tdak ada dalam rencana. Jika begitu, entah kapan kita akan tiba di tempat yang diharapkan. Namun, menyerah
juga hanya sebuah
pekerjaan yang sia-sia. Jadi, aku lebih senang
mengambil
jalan tengah, tetap berjalan sekuat dan sekencang yang kubisa, sisanya tidak perlu dibayangkan (hhe).
Mari berbahagia dan
sekali lagi selamat ulang tahun! (Z)
Foto: canva.com
0 komentar